Trik-trik Untuk Sukses Dalam Pergaulan

Masih tertarik untuk mengetahui bagaimana cara agar selalu sukses dalam pergaulan? Masih beranggapan bahwa kemampuan untuk bergaul dan berkomunikasi dengan sesama manusia itu sangat penting bagi hidup, rezeki, dan keberuntungan? Masih berminat untuk menjadi seseorang yang menarik, atraktif, dan selalu menjadi pusat perhatian?

Ok bob, seperti yang dijanjikan kemarin, mari kita mulai dengan senyuman. Mari kita pelajari bagaimana cara membuat agar senyum tampak penuh arti, dan tak lagi basi. Mari kita pelajari bagaimana agar senyummu bisa memberi pengaruh yang luar biasa terhadap orang yang melihatnya. Masih tertarik? Mari kita simak kisah berikut ini.

Ceritanya begini... Missy... adalah seorang teman dari Leil Lowndes (penulis buku yang sedang kita pelajari isinya ini), sewaktu masih duduk di bangku kuliah dulu. Dan beberapa tahun yang lalu, Missy diberikan mandat untuk mengambil alih kepemimpinan atas perusahaan kaluarganya. Berarti sekarang ini, Missy adalah seorang CEO. So?

Pada suatu hari, Missy mengundang Leil untuk ikut menghadiri acara makan malam yang diadakan Missy untuk menjamu dan bernegosiasi dengan beberapa calon client besar dari perusahaannya. Lalu, apa yang terjadi? Saat bertemu dengan Missy diarea perparkiran, Leil melihat lagi sosok Missy yang dulu.

Saat itu, Leil masih melihat Missy seperti yang dulu, tak banyak yang berubah. Begi Leil, Missy masih tampak seperti seorang gadis remaja yang polos, dengan senyum singkat dan tawanya yang lepas. Saat itu Leil merasa, Missy tidak tampak layaknya seorang CEO. Tapi tunggu dulu, Leil kan bukan CEO. Jadi, tahu apa dia tentang menjadi seorang CEO.

Saat mulai memasuki restaurant, Missy berbisik kepada Leil, "Please call me Melissa tonight.” Leil, mengangguk, pertanda dia mengerti. Leil mengerti bahwa tidak banyak CEO yang mau di panggil dengan nama Missy. Dan saat bertemu dengan calon client, Leil mulai menyadari bahwa sosok Melissa sangat jauh berbeda dengan Missy. Apanya yang berbeda?

Bagi Leil, Melissa tampak lebih menawan. Melissa jauh lebih banyak tersenyum. Tapi bukan cuma itu yang membuat Melissa tampak lebih menawan. Ada sesuatu yang lain. Dan saat itu, Leil masih belum mengetahuinya. Bagaimana dengan calon clientnya? Apakah mereka juga menyukai Melissa? Tentu.

Dari apa yang Leil lihat, para calon client itu sangat menyukai kepribadian Melissa. Dan itu terbukti dari pertemuan yang ditutup dengan hasil yang sangat memuaskan. Melissa berhasil mendapatkan kontrak dari calon clientnya. Dari situ, Leil makin menyadari bahwa Missy telah banyak berubah dan berkembang.

Lalu, saat mereka berada di dalam taksi, Leil kemudian berkata, “Missy, you’ve really come a long way since you took over the company. Your whole personality has developed, well, a really cool, sharp corporate edge.” Lalu apa yang dikatakan oleh Missy (Melissa)? Berikut ini petikannya:

Missy... “Uh uh, only one thing has changed”.
Leil.... “What’s that?”
Missy... “My smile”
Leil.... “Your what?”
Missy... “My smile”

Melihat ekspresi Leil yang tampak tak percaya, Missy akhirnya menceritakan bagaimana semuanya berawal. Begini ceritanya... Saat ayahnya sakit-sakitan, dan mulai menyadari bahwa Missy harus bersiap untuk mengambil alih kepemimpinan atas perusahaannya, maka sang Ayah mengajak Missy untuk berbicara. Dari hasil pembicaraan itulah, hidup Missy mulai berubah.

Apa yang membuat Missy berubah? Yaitu menyangkut dengan apa yang dipesankan oleh Ayahnya. Emang, apa pesan dari ayahnya? Begini pesannya... ‘Missy, Honey, remember that old song, “I Loves Ya, Honey, But Yer Feet’s Too Big”? Well, if you’re going to make it big in the box business, let me say, “I loves ya, Honey, but your smile’s too quick.” ’

Apa maksudnya?

Saat itu, Missy sendiri tidak mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh ayahnya. So, Dia mulai mengumpulkan beberapa artikel yang berisi berbagai penelitian yang menyinggung soal wanita dalam bisnis. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa, dalam kehidupan bisnis, wanita yang lebih pelan untuk tersenyum (slower smile), akan dianggap lebih bisa dipercaya.

Saat mendengar itu, Leil mulai teringat beberapa sosok wanita yang pernah memberi pengaruh besar terhadap perkembangan dunia. Misalnya, Margaret Thatcher, Indira Gandhi, Golda Meir, Madeleine Albright, dan beberapa lainnya. Dari beberapa nama itu, terbukti bahwa tidak satupun dari mereka yang dikenal cepat untuk tersenyum.

Missy kemudian melanjutkan... Senyum yang hangat dan lebar bisa menjadi sebuah asset. Tapi hanya jika senyum itu sedikit lebih lambat, sebab hal itu akan menambah kredibilitas. Missy kemudian menjelaskan, saat makan malam tadi, Dia telah memberikan senyumnya yang lebar kepada sang client. Namun, dia telah melatih bibirnya untuk bergerak agak lambat. Dengan begitu, senyumnya akan tampak lebih tulus dan khusus.

Jadi begitulah. Berkat senyum Missy yang sedikit lebih lambat, telah membuat kepribadiannya menjadi lebih kaya, lebih dalam, dan tampak lebih terpercaya. Hanya dengan menunda beberapa detik, orang yang melihat akan merasa bahwa senyuman lebar dan hangat itu, memang khusus ditujukan kepada mereka.

Mendengar cerita ini, Leil memutuskan untuk ikut melakukan penelitian terhadap senyuman. Selama beberapa bulan berikutnya, dia mulai menjadi pengamat senyum. Dia mulai mengamati senyuman yang ada di TV. Dia mengamati senyum para pejabat, politikus, para pemimpin perusahaan, dan para pemimpin besar lainnya. Hasilnya?

Ternyata memang benar. Menurut Leil, orang yang tersenyum sedikit lebih lambat, akan tampak lebih memiliki kredibilitas dan integritas. Dan saat mereka benar-benar tersenyum, senyum itu tampak mengalir, menyatu secara alami, dan memenuhi ekspresi wajah. Leil menyebutnya sebagai “The Flooding Smile.”

Agar tidak salah mengartikannya, berikut ini defenisi Leil mengenai teknik “The Flooding Smile.”

Don’t flash an immediate smile when you greet someone, as though anyone who walked into your line of sight would be the beneficiary. Instead, look at the other person’s face for a second. Pause. Soak in their persona. Then let a big, warm, responsive smile flood over your face and overflow into your eyes. It will engulf the recipient like a warm wave. The split-second delay convinces people your flooding smile is genuine and only for them.

Nah... itu tadi trik pertama yang diajarkan oleh Leil agar senyum kita tampak lebih tulus, alami, dan benar-benar diberikan spesial untuk orang yang melihatnya. Bagaimana menurut mu? Apa teknik ini cukup layak untuk dicoba? Cobalah, berlatihlah, kemudian lihat dan bandingkan hasilnya!!!

So, berarti sudah satu trik yang kita dapat. Berikutnya kita akan mempelajari trik yang menyangkut penggunaan mata. Trik seperti apa lagi yang akan diajarkan oleh Leil? Tunggu kelanjutan kisahnya.